Cara Kerja Obat Generik vs Obat Bermerek: Apa Perbedaannya?
Dodano: 2000-05-02Dalam dunia farmasi, istilah obat generik dan obat bermerek sering terdengar, namun tidak semua orang memahami perbedaan dan cara kerja keduanya. Banyak yang bertanya-tanya: Apakah obat generik sama efektifnya dengan obat bermerek? Apakah ada perbedaan dalam kandungan, kualitas, atau efek samping? Artikel ini akan mengupas secara mendalam bagaimana cara kerja kedua jenis obat ini serta faktor-faktor penting yang membedakannya.
Apa Itu Obat Bermerek?
Obat bermerek (branded drugs) adalah obat yang dikembangkan dan dipasarkan oleh perusahaan farmasi dengan nama dagang tertentu. Obat ini dilindungi oleh hak paten, yang memberi hak eksklusif kepada perusahaan tersebut untuk memproduksi dan menjual obat itu selama jangka waktu tertentu (biasanya 20 tahun sejak awal penemuan).
Selama masa paten, tidak ada perusahaan lain yang boleh membuat versi generik dari obat tersebut. Hal ini memungkinkan produsen obat untuk menutup biaya riset dan pengembangan yang besar serta mendapatkan keuntungan.
Contoh: Panadol adalah nama dagang untuk obat yang mengandung parasetamol.
Apa Itu Obat Generik?
Obat generik adalah salinan dari obat bermerek yang telah habis masa patennya. Obat ini memiliki:
-
Bahan aktif yang sama
-
Dosis dan kekuatan yang sama
-
Rute pemberian yang sama (misalnya oral, injeksi, dll.)
-
Efek terapeutik yang sama
Obat generik diproduksi setelah hak paten dari obat bermerek berakhir, sehingga banyak perusahaan farmasi dapat membuat dan menjualnya dengan harga yang lebih murah.
Obat generik sendiri dibagi menjadi dua jenis:
-
Obat Generik Berlogo (OGB) – Dijual dengan nama zat aktifnya dan memiliki logo khusus dari pemerintah.
-
Obat Generik Bermerek – Dijual oleh perusahaan swasta dengan nama merek, meskipun tetap merupakan generik.
Cara Kerja: Obat Generik vs Obat Bermerek
Secara farmakologis, obat generik dan obat bermerek bekerja dengan cara yang sama. Zat aktif yang terkandung di dalamnya berinteraksi dengan tubuh dalam proses yang disebut farmakokinetik dan farmakodinamik, yang meliputi:
-
Absorpsi (penyerapan di tubuh)
-
Distribusi (penyebaran dalam jaringan tubuh)
-
Metabolisme (pemecahan zat oleh hati)
-
Ekskresi (pengeluaran zat sisa oleh ginjal)
Regulasi kesehatan, seperti dari BPOM di Indonesia atau FDA di Amerika Serikat, mewajibkan bahwa obat generik harus bioekuivalen dengan obat bermerek, yang berarti memiliki tingkat penyerapan dan efek yang sangat mirip di dalam tubuh.
Mengapa Obat Generik Lebih Murah?
Harga yang lebih rendah bukan berarti kualitas lebih rendah. Perbedaan harga utamanya berasal dari:
-
Tidak ada biaya riset dan pengembangan
-
Tidak perlu biaya pemasaran besar
-
Tidak ada biaya pengujian klinis skala besar
-
Tidak dibebani biaya paten
Dengan kata lain, biaya produksi yang lebih rendah memungkinkan harga jual yang lebih terjangkau, meskipun kualitasnya tetap terstandar.
Apakah Obat Generik Aman dan Efektif?
Ya. Sebelum dipasarkan, obat generik harus lulus uji bioekuivalensi dan uji kualitas yang ketat. Di Indonesia, BPOM memastikan bahwa obat generik yang beredar:
-
Aman digunakan
-
Efektif secara klinis
-
Diproduksi sesuai Good Manufacturing Practices (GMP)
Namun, respons tubuh bisa sedikit berbeda tergantung dari eksipien (zat tambahan non-aktif seperti pengikat atau pewarna) yang digunakan, yang kadang berbeda dari versi bermereknya. Meski begitu, perbedaan ini jarang sekali menyebabkan efek yang signifikan.
Kapan Sebaiknya Memilih Obat Bermerek?
Ada beberapa kondisi khusus di mana dokter mungkin menyarankan obat bermerek:
-
Jika pasien memiliki reaksi alergi terhadap eksipien tertentu dalam versi generik
-
Jika obat tersebut memiliki formula extended-release (lepas lambat) yang tidak bisa sepenuhnya ditiru oleh generik
-
Jika obatnya sangat baru dan belum tersedia versi generik
Namun, dalam sebagian besar kasus, obat generik adalah pilihan yang baik dan ekonomis.
Kesimpulan
Obat generik dan obat bermerek memiliki cara kerja yang sama dan memberikan manfaat terapeutik yang setara. Perbedaan utama terletak pada harga, merek, dan dalam beberapa kasus, bahan tambahan yang digunakan. Bagi pasien, penting untuk memahami bahwa memilih obat generik bukan berarti memilih yang “lebih rendah,” tetapi justru pilihan cerdas yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan efektivitas.
Konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika Anda ragu memilih antara obat generik dan obat bermerek, terutama jika menyangkut kondisi medis kronis atau sensitif.